Ketika Aku Gagal Jadi MaBa

Cerita ini gak lucu tapi emang gak mau ngelucu.

Cerita ini gak gaul tapi emang saya tidak gaul.

Cerita ini sdikit galau tapi saya gak galau kok

bener, sumpah

*nyerah deh*

Teringat pas jaman lulus sma, bingung mau kemana tak heran teman banyak yang  milih kuliah ada juga kerja sampai yang langsung kawin pas lulus sma. Enak bener hidup ya kalau langsung kawin. Kalau saya kawin anak saya kasi makan batu kali ya. Kerja belom  kawin dulu yang  dipikirkan. Kalau pun saya harus kawin Terus ini juga masalah, masalahnya jodohnya siapa ?

siapa hayo..... apakah kamu jodoh saya ?

*jleb

Inikan lagi hangat2nya snmptn nih.. saya mau berbagi cerita tentang waktu saya pertama kali ikut tes snmptn. Siap-siap ya. Yang mau minum, minum dulu. eh gak perlu sih, ceritanya juga datar bagai air tertumpah lalu dipungut dengan sedotan. Pasti gak ngerti, yak sama..

H 1

Mencoba masuk universitas favorite di provinsi saya dengan mengikuti snmptn. Tentunya jurusan yang saya ambil adalah jurusan yang saya cintai. Tapi apakah jurusan yang saya cintai akan mencintai saya. Itulah pertanyaannya masih menjadi sebuah misteri pada waktu itu.  Tanpa persiapan matang saya ikut dalam tes tersebut. saya duduk diantara wanita2 cantik yang akan menjadi calon mahasiswi. Petugas sudah memberikan pengarahan dan selanjutnya kami mengisis soal ujian yang diberikan.

Waktu tersisa 30menit saya pun berlagak seperti orang yang sudah selesai padahal rasanya sudah mau muntah liat soal2 kayak benang kusut, muka semraut dan hati yang kisut.  Saya  melihat kembali biodata saya dan ternyata ada yang salah lalu saya mencoba beranikan diri untuk mengatakan untuk meminjam sebuah penghapus  yang ada pada tetangga sebelah waktu tes.

 “Mbak yang cantik, bolehkah daku meminjam penghapus barang sebentar unuk menghapus kesalahanku di lembaran masa depanku”

“krik........ krikk......... krik.......”bunyi jangkrik . . -..-“ (sunyi senyap)

*cuma bilang pinjam butuh kata2 gombal yang gak laku lagi “hadu......h”, sama ya kayak gueh nembak cewek, tsahh*

Hasilnya gak dipinjemin, postifnya mungkin lagi serius tapi gak gitu2 juga kali. Karna merasa tidak dihiraukan tetangga sebelah, saya coba bertanya pada tetangga yang berada didepan. Trus cewek yang didepan itu bilang, lagi dipinjam teman sebelahnya. Ya udah saya mencoba mengecek isi saku di tas ternyata penghapus pensil itu ada cuma terselip. Setelah selesai menghapus. Tiba-tiba cewek yang disebelah kiri saya tergesah-gesah sambil mengulurkan tangannya tanpa melihat dan berkata “pinjam penghapus” tanpa pikir panjang saya kasi aja penghapus itu. Waktu tinggal lima belas menit. Cewek sebelah mengembalikan penghapus. Lalu dia terheran ternyata dia sedang memegang penghapusnya sendiri tapi malah minjam punya saya.

“maksudnya apa ya” salting atau gimana ya ni cewek.

Dalam pikiran saya nih cewek lebih oon dari saya. Kamipun tertawa bersama lebih tepatnya saya menertawakannya.

Saya masih belum tau namanya. Trus saya tanya kamu tau gak fungsinya pensil sama penghapus ini. Dia jawab pensil untuk nulis kalao penghapus ya untuk menghapus tulisan. Tapi bisa gak ya pensil dan penghapus ini menyatukan dua insan yang lagi kasmaran. Lalu si cewek itu jawab lagi “bisa gak ya, gak tau ah”. Oh lugunya ni cewek, untung aja kepala saya tidak di jitakin sama orang-orang yang ikut SMPTN karena ributnya kami berdua.

“Waktu habie..........................s”

Ketika dalam keadaan pulang, saya bersamanya di depan ruang pertempuran (ujian). Dia menunggu jemputannya, kamipun mengobrol ngalor-ngidul dari cerita ujian sampai cerita ikan yang pandai terbang. Tidak berapa lama

ti..................n ti......n klakson motor berbunyi

dia menghampiri jemputannya. Ketika dia pergi ada rasa merah jambu dan blink-blink serasa tak ingin melepasnya.

H 2

Hari kedua dimana hari itu adalah hari terakhir kami ujian. Pagi itu saya datang lebih awal dari cewek itu. Terlihatlah dia datang dengan orang yang sama menjemputnya kemarin. Ketika itu saya lagi ngumpul dengan teman sejenis yaitu cowok2 tentunya.

Tak lama kemudian dia langsung menghampiri saya. Anehnya padahal saat itu tak ada satupun pasangan kekasih yang lagi ikut tes, jadi yang cewek ngumpul sama cewek2 dan cowok ngumpul sama cowok2 semua seperti itulah kira2. Karna rata2 kami gak kenal sebelumnya. Mereka(para calon)  memandang kami penuh dengan keanehan. Yap,, kami berdua seperti orang yang lagi pacaran, mungkin hanya perasaan saya saja.

Ketika ujian dimulai kami mengerjakan dengan serius. Yah taulah apa yang ada di isi kepala saya, jawaban saya sesuai dengan hitungan kancing baju alias sesuai dengan kata hati karna itu benar2 gak sesuai apa yang saya pelajari dimalam hari sebelumnya.

Seperti hari sebelumnya disaat waktu ujian belum selesai kami berdua sudah selesai duluan. Ada sesuatu hal yang istilahnya “gimana gitu” cuma gak saya ceritakan disini soalnya makin panjang ceritanya.

15menit kami habiskan untuk berbisik-bisik agar pengawas ujian tidak memarahi kami.

Ini moment yang gak pernah saya lupakan. Ini bukan sebuah trik untuk meminta jawaban orang lain akan tetapi cara minta nomor hp cewek.

Sambil saya menyodorkan kertas soal ujian,

“Kalo kamu lulus kabirin saya”

Didalam kertas ujian itu sudah saya tuliskan nomor hp dan nama saya. Tanpa basa-basi dia ngasi kertas soal yang telah dia tulis nomor handphonenya plus namanya. nih buktinya..

ujian 6 mei 2010 (Orin)

Nama panggilannya orin.

Seperti hari sebelumnya saya menemani orin untuk menunggu penjemputnya. Kami bercerita bersenda gurau seperti orang yang sudah beteman bertahun-tahun lamanya. Sambil bercerita saya tanya “siapa yang menjemputmu?” Karna saya merasa kalah ganteng sama penjemputnya.

Ada rasa cemburu tapi sepertinya ini sebuah ambisi yang ingin memiliki. Legah hati ini ternyata yang menjemputnya adalah sepupunya.

Selang sebulan setelah ujian aku mendapatkan kabar dari hasil ujian tersebut dari sebuah situs dan ternyata aku “GAGAL”(GAk GALau) gagal jadi maba(mahasiswa baru) tapi kabar baiknya aku masih berteman dengan Orin.

Oke teman-teman, janji saya cuma mau cerita kesan saya pas lagi ikut tes.. jadi kalo saya ceritakan lebih detailnya bisa 3hari 2malam 1jam ½ menit selesainya.

Tambahan dikit ya, biar dibilang wow gitu.. *apa2an ini*..

 Selang waktu berganti

 aku tak tau engkau di mana

 aku masih di sini untuk menunggu

lirik  by bla bla bla .........

memang saat ini saya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan orin sebab kesibukan masing-masing dan karena tempat kuliah yang berbeda. Terakhir kali saya mendapat kabar dia melanjutkan sekolah di PTN lain di KalBar.

Cerita ini bukan fiktif belaka jika pernah melihat cerita ini di sinetron  berarti sinetron yang nyontek cerita saya.. “gak lucu gus”.