Selalu Ingat Dengan-Nya

"Sudah malam" ujar BeKam. Pretyo Bangun dari tidur mendengar perkataan bekam. "Gue cari lilin dulu" kata bekam. Dikeluarkan pemantik dari saku celana bekam. Sambil mencari lilin dengan api yang kecil. Pretyo mengeluarkan jubah hitamnya. "Lo yang eksekusi ya"kata pretyo, sambil nunjuk bekam. 'Gak ah pret,, gue takut'. 'Ah kamu pengejut', kata pretyo. Dengan perasaan bimbang bekam berkata "Oke lah,, lu jaga lilinnya yang bener ya"
Berubah bentuklah bekam dengan kaki empat yang pendek, telinga melebar seperti daun jambu, dan standinglah hidung si bekam.
Waktu sudah subuh. Pretyo meniup lilinnya. Bekam berubah wujud lagi menjadi manusia setelah sampai di pos ronda.


Kam     :  Gue hampir ketangkep basah sama pak RT tadi pret.
Pret      :  Lo yang salah gak pake Assalamualaikum.
Kam     :  Emang kampret lo.
Pret      : Tuh lihat hasil lo ngepet hari ini *sambil menunjuk baskom hitam yang berisikan uang         ngepetan*
Kam     :  Alhamdulillah banyak ya, ada aja rezeki kite.
Pret      :  Masyaallah, Lo ngepet aja bilang kayak gitu..
Kam   :  Gue ngepet terpaksa pret, lo kan  tau anak gue sakit sedangkan istri gue udah mau melahirkan, dan lo kenapa juga “ngucap” ngikut gue ?
Pret       :  gue setia kawan.
Kam     : Giliran urusan duit aja lo setia kawan, giliran susahnye kemana ?
Pret       :   hehe...... sori men,  dah pulang dulu aje sekarang.
Setelah kejadian itu mereka pulang kerumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang bekam tak habis pikir kenapa ngepet padahal dulu pencopet itu pun hanya sekali, yang dicopet juga bukan harta tapi hatinya si Mimi yang sekarang jadi istrinya. Nasib memang pikirnya yang dapat membuatnya menjadi tupet *tukang ngepet. Tak kala itu azan subuh berkumandang bekam pun gemetar antara datang memenuhi atau membiarkan saja karena pikirnya baru satu kali ini ia meninggalkan panggilan tapi akhirnya ia pergi juga menunaikan perintahnnya. Seuasai sholat dia berdoa
“ Ya allah maaf aku curi duit fulan bin fulan, kepepet banget ni ya Allah, anak sakit, bini mau melahirkan”
Seusai itu bekam pulang, di rumah hatinya kalut ingin memberikan hasil ngepetnya, tapi rasa takutnya tak  dapat dihilangkan jika orang di rumahnya memakan hasil ngepetnya. Namun alasan kepepetlah yang membuatnya mau tak mau harus memberikan hasil dari pekerjaan tersebut. Ia ingin memberikan hasil kerjaan malam tadi kepada istrinya dengan terbata-bata
“ma..... in”
Belum selsai ia menyelesaikan perkataanya
“Alhamdulillah pa, tadi malam ada orang yang ngasih duit 2 gepok gambar sukarno hatta”
“apa  2 gepok sukarno hatta”
“bener pa, ceritanya tadi  malam ada yang datang kerumah minjam pompa sebab motornya kempes habis itu di kembalikan dan memberi amplop yang mimi gak tau isinya apa".
Akhirnya  bekam pun tidak jadi menggunakan hasil ngepet itu dan uang itu di kembalikan kepada sipemilik alias pak ReTe dengan menceritakan alasan kenapa ngepet. Ternyata tuan rumah memaafkan dan memberikan uang tersebut sebab keberanian mengembalikan uangnya. Mungkin dia tahu keadaan ekonomi bekam.    

KKR, 13 Juli 2012