Warnet

Sore minggu. Hari yang indah untuk mengakhiri liburan. Ah. Kangen. Kangen sama aktifitas yang dulu sering dilakukan. Nge-net alias main di warung internet. Apa yang dilakukan. Maen layangan. gaklah. ngapain ya.

Bingung juga. Tapi lumayan termenung waktu nyampai. Datang dengan muka ganteng polos. Melihat komputer-komputer berjejeran di tengah-tengah ruangan. langsung duduk. Langsung megang sesuatu yang orang Indonesia artikan tikus. Dengan memandang billing dengan wallpaper lumba-lumba. Memasukkan nama di penghitung waktu(billing) dengan nama "AGOS". Hoho serasa di beberapa tahun lalu. dari pertama datang baru dua orang yang main. Setengah jam kemudian. Hanya aku sendiri yang tesisa. Sedangkan opertornya didepan. Lima belas menit kemudian. Datang satu orang yang sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Aku masih asik ngebaca TL twitter sendiri. Setengah jam kemudian. Datang lagi sepasang kekasih yang asik-asiknya pacaran diwarnet. Sungguh galaunya hati. Masih tersisa tujuh PC yang belum digunakan. 

Disinilah terlihat jelas berbeda antara dulu dan sekarang. Kemana warnetku yang dulu.(jiah) Tempat makan tidur. Ngerjain kawan dengan buat blog pribadi khusus hanya untuk mengisikan aib teman hanya untuk keisengan semata. Ya, sebenarnya dari dulu udah punya blog, sebelum blogger di akuisisi oleh google, dan menggunakan email yahoo. Dan itu juga tempatnya nyari pacar. Dulu itu jamannya friendster, kenalanya disitu, ketemunya di warnet. hahaha. Semuanya penuh dengan orang-orang yang sedang membutuhkan. Memerlukan internet untuk tugas negara, pekerjaan sambilan bahkan digunakan untuk refleksi. Pokonya ramai.

Wajar. Dulu -sebelum negara api menyerang- itu baru-baru ngeboomingnya internet dengan desktop. Sedangkan perkembangan teknologi berubah dengan hitungan detik. Sekarang mengakses email, jejaring sosial hanya dengan satu tangan. Seolah-olah kita dapat menggenggam dunia. Seperti bukan seolah olah lagi melainkan. "Dunia dalam genggaman kita". hahaha.

Bayangkan sepuluh tahun lagi. Ah lima tahun lagi. Beda dengan  warnet yang isinya untuk gamer. Akan tetapi sama aja. Mungkin semuanya bisa dilakukan dirumah. Ya itu. Tukang warnetnya mau dikemanakan. Apa gak bangkrut tuh warnet kipas angin hidup terus, sudah pasti tagihan listrik jalan terus. Sedangkan yang main hanya satu atau dua orang. 

Siapa yang mau disalahkan. Dunia. gak lah. Apa tukang warnetnya. Bisa jadi. yang jelas dimasa mendatang gak ada lagi profesi sebagari Operator Warung Internet. ya profesi, kau datang disambut dengan senyuman. Saat kau keliru, sebisa mungkin ia membantu. Menjaga kerahasiaan jika kau lupa sesuatu. Kembali tersenyum disaat kau pergi meninggalkan itu.

Comments

  1. Selama koneksi internet seluler masih kalah cepet dibandin koneksi internet broadband, warnet masih bisa eksis, khususnya buat tempat download, hahaha.

    ReplyDelete
  2. PERTAMAX PLUS....
    Warnet ya? Dari dulu ampe sekarang gue masih setia dengan warnet. Mw ngenet ya di warnet.
    Tp Mungkin benar kata om agos kalo nggak lam lagi gak ada profesi panjaga warnet karna smakin tahun smakin banyak orang yang udah punya fasilitas internetan pribadi...

    ReplyDelete
  3. numpang flashback aja mas, saya juga dulunya belajar ngeblog di warnet :P

    ReplyDelete

Post a Comment

Satu hal yang anda sering dilupakan "komentar"